Saturday, May 14, 2016

Puncak Bukit Hud, Kebumen

Kurang lebih sudah satu bulan sejak tulisan terakhir yang saya buat .Akhirnya saya memutuskan untuk menulis lagi.

Beberapa hari yang lalu, tepatnya di tanggal 11 Mei 2016 saya baru saja ngetrip ke Puncak Bukit Hud.Tempat apakah itu? Nggak terkenal ya?

 Baru-baru ini memang baru hits di kalangan instagramers Kebumen. Tempat tersebut memang baru dibuka atas inisiatif masyarakat desa Karangbolong. Masyarakat setempat ingin memberikan alternatif tujuan wisata selain pantai Karangbolong. 

Lokasinya ada di Karangbolong,Kebumen .Ya memang tidak jauh lokasinya dari Pantai Karangbolong. Pastinya sangat mudah diakses.Mengingat pantai Karangbolong memang dikelola oleh pemerintah.

Lalu di manakah letak Kabupaten Kebumen? Mari kita tanyakan ke google map.


Sedikit petunjuk buat yang datang dari luar kota  Kebumen.Kebumen terletak di Jawa Tengah bagian selatan. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Cilacap & Banyumas. Sebelah utara berbatasan dengan kabupaten Banjarnegara & Wonosobo. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Purworejo. Sebelah selatan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Bisa ditempuh selama 3 jam dari Jogja menggunakan bus .
Dari Jakarta bisa ditempuh selama 6 jam menggunakan kereta api. Dari stasiun Pasar Senen kalian bisa menggunakan kereta Kutojaya ,Bengawan ,Gaya Baru Malam ,maupun Progo .Nanti turunlah di stasiun Gombong. Nah dari stasiun Gombong kalian harus jalan kaki sebentar buat nyari angkutan minibus mirip kopaja tapi 1 pintu ( warga setempat menyebutnya "Kol".  Pastikan tujuan  Kol tersebut ke Pantai Karangbolong ya .Biasanya ngetem di depan Pasar Wonokriyo .Untuk tarifnya .Berapa ya?
I have no idea. Karena memang kemarin saya ke sana menggunakan sepeda motor. Hehehe..

Apabila kalian menggunakan sepeda motor, gunakan google map saja sebagai petunjuk. Jangan khawatir sinyal seluler disana cukup bagus .
Jarak kota Gombong - Karangbolong sekitar 20 km. Bisa ditempuh selama 35 menit.
Sebelum gerbang wisata pantai Karangbolong kalian akan menjumpai pertigaan, ambilah arah ke kanan. Alangkah baiknya kalian langsung bertanya ke warga setempat. Tidak jauh dari pertigaan kalian akan menjumpai banner ini.

Untuk mencapai lokasi hanya bisa dilalui sepeda motor, karena memang jalannya cukup sempit. 

Menurut warga setempat  ,jalan yang akan dilalui cukup menanjak dan rusak,kalau berani silahkan dilanjutkan. Tapi,  akhirnya saya memutuskan untuk memarkir sepeda motor kami di depan rumah warga. Dan dilanjutkan dengan berjalan kaki. 

Ini rumah warga, tempat saya memarkir sepeda motor kami. 

Dan perjalananpun dilanjutkan dengan berjalan kaki.Kondisi saya masih memakai jas hujan, karena memang tadi sempat diguyur hujan cukup deras. Dan pastinya track yang akan dilalui menjadi licin.  




Nah kalau tulisan ini, sedikit membuat saya tersenyum. Woles Bae Bro Dalane Cute ( Ciut ) 
Yang artinya Santai Saja Bro, Jalanya Kecil ( dengan sedikit jokes hahahah )
Disini sudah dilengakapi penunjuk jalan yang cukup lengkap, jadi tidak perlu khawatir akan tersesat. 

Untuk sampai di lokasi kurang lebih kita harus tracking selama 15 menit. 





Puncak Bukit Hud ini masih dikelola oleh masyarkat setempat. Untuk tiket masuknya saja kita diberikan kebebasan untuk membayar seikhlasnya. Dan masing-masing pengunjung mendapatkan satu buah sticker pemandangan Pantai Suwuk dari puncak bukit Hud. 

Peringatan:  Blog ini hanya berisi foto-foto selfie semata hahaha..


Keren sekali bukan? 


Entahlah bunga ini apa namanya. Yang jelas semakin mempercantik pemandangannya. 
Dari puncak bukit Hud kita akan disuguhkan pemandangan Samudera Hindia ,Pantai Suwuk dan Karangbolong  ,serta persawahan dan kawasan pemukiman warga ,nampak sangat cantik dilihat dari ketinggian .

Tapi karena cuaca yang tidak memungkinkan  ,langit semakin mendung ,saya pun bergegas untuk turun. Meskipun sebenarnya masih ingin berlama -lama di sana. 







Seiring tingginya kunjungan wisatawan ke Puncak Bukit Hud ini, banyak penambahan wahana swafoto ( Selfie Spot)  
Ini beberapa foto dari teman-teman 






Kesimpulannya saya sangat merekomendasikan tempat ini untuk dikunjungi. Viewnya keren banget... 











Monday, March 7, 2016

Tanjung Lesung - Paradise on the West Coast

Jakarta, 6 Maret 2016
Jam 4 pagi lewat 15 menit alarm hp gw udah bunyi. Mungkin udah beberapa kali bunyi. Tapi masih males-malesan buat bangun. Nunggu sampe otak loading 100% baru mau bangun.Setelah 100% baru ngeh kalo hari ini mau jalan-jalan.  Bangun  tidur langsung mandi seadanya. Mandi yang penting kena air. Setelah mandi langsung packing dadakan. Gedebag-gedebug .

Tidak dianjurkan ya  kalo mau pergi-pergi packing dadakan kayak gw. Bagusnya sih sehari sebelumnya udah disiapin. Tapi ya sudah lah. Yang harus dibawa paling kayak cemilan ringan yang banyak ,power bank ,kamera, sama baju ganti ,sun glasses alias kacamata biar keren .Seperlunya aja sih kan cuma One Day Trip .

Jam 5 lewat 10 menit gw udah sampai di meeting point. Di toko Alfamart Daan Mogot 2 .Masih belum begitu ramai. Baru ada sekitar 10-15 orang yang parkir di pinggir jalan. Karena emang gerbang belum dibuka .Sedikit Php sih emang, katanya jam 05:30 berangkatnya.

Barulah sekitar jam setengah enam gerbang dibuka karena bis udah dateng. Gw langsung memposisikan motor gw diparkiran paling strategis. Hmmm padahal sama aja. Jangan lupa digembok soalnya ditinggal selama seharian. Setelah hampir semua peserta kumpul jangan lupa absen dulu.

Dan ....Sebelum berangkat cekrekk.. cekkreek. Boleh nih pake baju samaan. Kompakan


Dan jam 7an baru semuanya beres. Siap berangkat. Kita pake bus Die 9 Symphony by Beethoven .Cukup nyaman. Bisnya pun cukup terawat. Paling mungkin ACnya sedikit kurang dingin. Gw duduk di bangku paling belakang.

Ini penampakan bisnya. 



Perjalanan yang bakal kita tempuh itu sekitar 4-5 jam.
Ngapain aja kita selama perjalanan? Ngabisin cemilan karena jatah snack buat sarapan tertinggal di bus 2 .Ohh.. tragis sekali bukan?Dua orang sebelah gw ( Toro ,Fajar ) asik main COC. Dua orang sebelah gw ( Arif ,Nasrul ) termasuk gw ngomongin kerjaan. Yaelah liburan aja masih ngomongin kerjaan.

Beberapa baris di depan gw pada asik karaokean. Tidak disangka-sangka banyak yang berbakat di bidang tarik suara. Seperti Nofan yang suaranya mirip Edi Supono ( Parto ) ,dan juga Lutpi yang mirip Ariel Noah. Hahahahah.

Beberapa kilometer sebelum lokasi ,kondisi jalan cukup sempit dan banyak lubang .Dan ini kerasa banget buat yang duduk di bangku paling belakang ,bisa mental loh guys .

Dan nggak kerasa, tau-tau udah sampe aja di gerbang masuk wisata Tanjung Lesung. Dan belum nampak ada bis 2 ,3 ,dan 4 di belakang kita .Makanya kita pada turun buat sekedar selfie-selfie.

Pantai Tanjung Lesung terletak di Kabupaten Pandeglang. Seperti mottonya " Paradise on The West Cost " .Yang artinya surga yang terletak di pantai bagian barat. Karena emang terletak di ujung bagian barat Pulau Jawa.  

Dinamakan Pantai Tanjung Lesung karena lokasinya berupa daratan yg menjorok kelaut mirip ujung lesung, yaitu salah satu alat yg digunakan masyarakat tradisional nusantara untuk menumbuk padi.

Sampai di lokasi kita milih buat makan siang dulu. Ini nih penampakannya. Makan-makan cakep.

Abis makan barulah kita eksplore pantai Tanjung Lesung ini. Cek foto-foto kita yang lumayan keren ini. Saran gw kalo mau ke sini pake sendal aja ya. Biar ngga malu - malu buat nyentuh air. Lebih aman lagi pake sendal gunung kalo mau eksplore pantai sebelah selatan yang banyak karangnya.Trus jangan lupa bawa air minum  yang cukup. Karena di sini ngga ada pedagang kecil. Yang ada cuma beberapa cafe yang pasti harganya mahal.

Wednesday, February 3, 2016

Traveling to Malaysia

Bisa dibilang gw termasuk beruntung banget bisa jalan-jalan ke Malaysia gratis. Apalagi bersama temen-temen satu perusahaan.Keluarga besar Alfamart. Jarang-jarang kan. Dapet sponsor dari Indosat Dompetku

Makanya begitu gw dapet kabar itu. Gw bela-belain ngurus KTP ,ampe bolak-balik Jakarta - Gombong buat ngambil syarat-syarat buat bikin paspor .Dan ternyata bikin paspor nggak seribet yang gw bayangin.

Pagi itu tanggal 20 Mei 2015

Jam 4 pagi gw berangkat dr kostan. Naik motor menuju Cikokol tempat meeting point. Padahal sebenernya kostan gw yang di Kalideres jarak ke bandara lebih deket. Ah tapi daripada gw nyasar di bandara mending berangkat bareng-bareng.
Sampai di bandara kira-kira sekitar 1/2 enem. Langsung dapet briefing dr team Indosat & Panorama Tour. Yang paling ditekenin sih kalo di sana paspor jangan sampe ilang. Uhhh jangan sampe.

Rombongan yang berangkat kabarnya total sekitar 300 orang. Wow..
Dan dibagi menjadi 2 .Sementara gw ikut bareng rombongan 1 yang naik penerbangan Lion Air. Untuk rombongan ke 2 naik penerbangan Air Asia.
Eh ini pertama kalinya gw naik pesawat loh .Dan jaim gamau selfie di pesawat .Takut dikatain norak .Padahal pengen banget hahahah.

Penerbangan selama dua jam .Dan ternyata ada perbedaan waktu 1 jam antara Jakarta dan Kualalumpur. Kalo Kualalumpur itu lebih cepat satu jam.
Sedikit nervous saat di pemeriksaan imigrasi di KLIA .Takut ditanya macem-macem. Apalagi gw pake paspor yang 24 halaman. Yang dulunya cuma untuk Tki.Yang periksa paspor gw seorang wanita keturunan India. Dan nanya sama gw pake bahasa Melayu. Dan gw harus loading buat paham bahasanya. Intinya sih dia nanya berapa hari di sini, berapa orang. Cuma pertanyaan sederhana. Cukup terbantu juga sama Panorama tour karena mereka ngasih sampul di paspor kita. Sampul yang ada tulisan Panorama tour. Seenggaknya di imigrasi ngga dipersulit.

Setelah cek imigrasi, ambil bagasi dll beres ,kita dibagi ke dalam 5 grup. Dan gw masuk ke dalam grup C.Justru malah harus pisah sama temen-temen yang gw kenal. Ah ngga papalah ntar juga lama-lama kenal.

Rombongan kita ini nggak cuma dari Jakarta aja. Ada yang dari Jambi, Lampung ,  Cilacap. Hampir semua cabang ada ( cabang Alfamart ) .

Grup C ini di dampingi sama Martin tour leader yg dari Panorama, sama Pak King ,guide asli Malaysia. Pak King menjelaskan tempat-tempat yang bakal kita kunjungin. Plus dia ngasih tau beberapa kosakata dalam bahasa Malaysia. Misalkan " Tandas " yang artinya Toilet. Dan masih banyak lagi.

Tujuan pertama kita hari ini ke Batu Caves. Batu Caves merupakan bukit kapur, yang memiliki serangkaian gua dan kuil gua, terletak di distrik Gombak, 13 kilometer utara dari Kuala Lumpur, Malaysia. Ini mengambil nama dari Batu Sungai yang mengalir melewati bukit. Batu Caves juga merupakan nama desa terdekat.
Gua ini adalah salah satu kuil Hindu di luar India yang paling populer, yang didedikasikan untuk Dewa Murugan. Ini adalah titik fokus Hindu festival Thaipusam di Malaysia.



Ya di sini emang burung merpati dibiarin bebas di area Batu Caves. Awas kena kotorannya ya. Nggak cukup kalo cuma foto di depan patung Dewa Muruga doang, kalian harus masuk ke Goa. Yang artinya kalian harus menaklukan 272 anak tangga .Luar biasa. Apalagi di sana banyak sekali kera ekor panjang yang kadang-kadang suka iseng ngrebut barang dari pengunjung.Tidak puas rasanya kalo ngga naik ke atas. Gimana? Sanggup. 

Menaiki anak tangga yang katanya ada 272 itu, karena gw mau mastiin jumlahnya, iseng-iseng gw naik sambil ngitung.Sambil tetep waspada kalo ada kera .

Selepas dari Batu Caves kita langsung lanjut ke Genting Highlands. Letaknya emang di dataran tinggi yaitu diketinggian 2000 mdpl. Berada di perbatasan Negara bagian Pahang dan Selangor. Untuk menuju ke sana kita harus menaiki kereta gantung di Genting Skyway. Konon merupakan yang tercepat di dunia dan terpanjang di Asia Tenggara. 
Genting Highlands juga disebut sebut sebagai Las Vegas nya Malaysia  karena memang di sini terdapat tempat perjudian ( Genting Casino)  ,kabarnya hanya diperuntukan untuk warga keturunan tionghoa dan wisatawan saja, sedangkan warga muslim Malaysia dilarang untuk pergi ke sana. 

Ada kejadian lucu yang bikin saya sedikit malu juga. Ceritanya gaya-gayaan mau masuk ke Kasino. Dan lucunya pas mau masuk, sama penjaganya ngga boleh. Baru sadar karena kita ngga pake pakaian yang pantas. Hahaha, karena kita cuma pake baju ala traveler seadanya, kaos sama celana pendek .

Kita menginap di First World Hotel. Dan sempet terlantar saat pembagian kamar karena KeyCard nya belum aktif dan ngga bisa masuk kamar.

Destinasi berikutnya kita menuju ke Istana Negara. Hampir semua bangunannya dominan warna kuning emas. Menurut Pak King memang warna kuning melambangkan kebangsawanan.

Sayangnya kita cuma bisa berfoto di luar gerbang. Nggak boleh masuk ke dalam. Dari Istana Negara kita langsung menuju ke Twin Tower Menara Petronas. Ini nih yang ditunggu-tunggu. But wait ,sedikit kecewa karena kita cuma bisa menikmati kemegahan Twin Tower dari jauh. 😔😔







Sunday, January 31, 2016

Island Adventure - Pulau Edam

Jakarta, 10 Oktober 2015

Begini ceritanya .
Beruntungnya saya mendapat ajakan dari XL buat jalan-jalan gratis.Iya gratis .Hah kok bisa. Iya bisa lah.Siapa sih yang ngga mau kalo diajak jalan-jalan gratis.Apalagi  pas banget sama jadwal kerja off. Yaudah berangkaattt.Jangan ngiri ya.

Jam 5 teng saya udah mandi udah rapi udah ganteng maximal. Hari ini meeting pointnya di Graha XL ,sekitaran Kuningan Jawa Barat. Whatttt..? Bisa sejauh itu di Jawa Barat. Haahahah tapi boong. Graha XL nya ada di Kuningan, Jakarta. Hehe..

Jam 6 harus udah ngumpul.Dan saya udah nyampe di Graha XL kepagian.Nanya sama sekuritinya, katanya belum pada dateng .Ya udah nongkrong dulu di depan  ,ngobrol sama abang driver Bis yang ternyata mau nganter kita piknik. Iya piknik.. 


Satu persatu peserta udah mulai nongol.

Singkat cerita hampir semua peserta udah kumpul, dilanjutin acara penyambutan oleh para rangernya XL ,itu loh mereka yang jadi admin di twitter @xlcare .Orangnya asik-asik, ramah-ramah pula. Kenalan lah satu persatu.

Masing-masing dari kita dikasih kaos & Pin.Sama makanan pastinya. Ah tau aja nih gw belum sarapan.





Jam 7 tepat kita udah ambil tempat duduk di dalem bis. Siap-siap buat berangkat menuju pelabuhan Marina Ancol. Oiya ternyata kita ke sana bareng sama Komunitas Historia Indonesia ( KHI ) .Kerenn.


Dari Marina Bay kita naik speed boat. Aha satu lagi bonus nih, biasanya gw mah naik kapal motor biasa  yang dari Kamal Muara atau Muara Angke .Hihihi. Keren dah pokoknya.
Oiya hari ini kita bakal ngedatengin 3 pulau. Pulau Edam, Pulau Kelor & Pulau Onrust. Yang sangat menarik minat saya ya Pulau Edam karena emang saya blm pernah ke sana. 




Perjalanan dari Marina bay menuju dermaga pulau Edam  kurang lebih selama satu jam. Uh gila.. so fast. Wuss..wusss.wuss.Beberapa kali kedengeran suara benturan. Benturan ombak sama badan kapal.

Pas sampe dermaga Pulau Edam, ternyata air lautnya jernih banget. Jadi pengen nyebur. Nah.. tapi ngga bawa baju ganti.





Yuhu.. petualangan di Pulau Edam segera dimulai. Kita bakalan tracking mengelilingi pulau Edam yang luasnya sekitar 30 hektar.

Edam diambil dari sebuah nama kota di Belanda .Nah nama itulah yang dikasih sama pemerintah VOC .Tapi masyarakat setempat nyebutnya Pulau Damar Besar, karena dulunya di sini banyak banget pohon Damar ( kemenyan ) .Nah untuk masa sekarang pulau ini dikelola oleh TNI AL ,dan emang sih kayaknya ngga terlalu dikelola buat wisata.
Dan rasa-rasanya masih banyak orang yang belum tau tempat ini.Tempat ini bisa dicapai melalui pelabuhan Kamal Muara, muara angke ataupun Marina.

Nah mulailah kita tracking. Oiya jangan lupa guys sebelumnya kalian mesti pake lotion anti nyamuk. Karena emang di sini banyak banget nyamuk.
Hari ini kita ditemenin sama kang Asep Kambali founder KHI ( Komunitas Historia Indonesia ).Yang bakal ngebagi ilmu sejarah pulau yang kita kunjungin.Mantap kan.

Nyimak penjelasannya Kang Asep nih.


Di pulau Edam ini terdapat makam Syarifa Fatimah, Ratu Banten I. Beliau pernah memimpin penyerangan terhadap Belanda .Dan ternyata dulunya Kepulauan seribu ini  masih di bawah kekuasaan kesultanan Banten. Karena memang Batavia statusnya merupakan fasal atau semacam negara bagian dari Kesultanan Banten. Sehingga pangeran Jayakarta bertanggung jawab langsung terhadap Sultan Banten.
Tapi periode pemerintahan berubah, pada tahun 1619 ,kekuasaan pangeran Jayakarta diambil alih oleh VOC.



Pada jaman itu Batavia masih berupa hutan belantara. Katanya sih masih banyak macan .
Ada hal yang cukup menarik saat membahas Batavia pada masa itu .Buat yang pernah main ke kota tua pasti tau lampu merah yang deket museum bank Mandiri. Nah dulunya di sana terdapat tembok batas dari kota Batavia yang tingginya 8 meter  sehingga mustahil untuk bisa menaiki tembok tersebut. Di sisi tembok tersebut juga  dibuat juga parit /kanal .Ya memang Batavia pada jaman itu mirip-mirip seperti Venice. Banyak sekali kanal-kanal yang dibuat oleh Belanda.
Sehingga orang juga sering menyebut Batavia sebagai Queen of the East ( De Koningin van het Oosten )

Tapi Queen of The East ini hancur pada masa pemerintahan Daendeles yang merupakan kesayangannya Napoleon Bonaparte .Bisa disebut kita pernah dijajah Perancis selama 3 tahun (  1808-1811 ) .Pada masa pemerintahan Daendeles banyak orang yang terkena kolera.

Guys kita lanjut tracking ke Menara Vast Licht nih .Tingginya 52 meter. Dan kita boleh loh naik sampai atas. Wow mantap. Karena rombongan kita banyak makanya dibagi 2 kloter buat naik ke atas. Oke siip .



Naik menara Vast Licht ini merupakan tantangan tersendiri. Karena emang bentuk tangganya ini spiral tegak lurus, Ada sebanyak 17 lantai dan 270 anak tangga yang harus kalian taklukin.Aku yakin kamu bisa, iya kamu.

Tapi setelah kalian nyampe atas kebayar deh capeknya. Bisa ngliat pemandangan pulau Edam dari atas ,Apalagi lautnya yang biru kehijau-hijauan. Mirip-mirip yang di Belitung lah. Pulau Lengkuas kalo ngga salah.




Dan rasanya ngga mau kalo disuruh cepat-cepat turun. Selfie dulu lah.
Tapi apa mau dikata kita harus lanjut ke pulau berikutnya. Kalian harus kesini. Dijamin nggak bakalan garing.




Tempatkan sesuatu pada tempatnya. Tempatkan impiannmu dimasa depan, dan jadikan sejarah sebagai tempat mencari pelajaran.
Sampai jumpa pulau Edam